Berbagi Kebaikan dengan Botol Kosong


Hari ini di Malang pada tanggal 04 September 2018.
dimana aku teringat dengan teman yang selama ini sekamar denganku hingga lulus S1. banyak hari yang telah kita lewatkan bersama, belajar menghadapi masalah bersama, belajar menerima kelebihan dan kekurangan masing-masing. hingga tak terasa 5 tahun pun berlalu begitu cepat rasanya.

banyak orang berkata, kita banyak perbedaan yang entah dilihat dari sikap, sifat, maupun penampilan. dia memiliki sikap yang supel terhadap orang lain. mudah bergaul dengan lingkungan. menurutku dia begitu.
pernah suatu hari dia mengumpulkan botol botol kosong di dalam kosan.hingga beberapa waktu dia terus mengumpulakan botol kosong yang makin banyak dan berantakan, ingin ku buang saja rasanya, namun tak diperbolehkan olehnya. entah apa yang ingin dia lakukan dengan botol botol itu.

bulan dan tahun pun mulai berganti, dan dia pun telah lulus S1 dan bekerja di solo tepatnya daerah jawa tengah sana. namun ada beberapa barang yang belum sempat dia packing. yang mengharuskan dia kembali lagi ke bumi malang pada 18 Agustus 2018.
sampai di kamar, dia pun mulai mempacking barang-barangnya, yang lumayan banyak juga sih. kemudia dia melihat ada botol botol air minumku tergeletak tak layak pakai, namun dia memunguti botol-botol tersebut. kemudian dia mengajakku kesuatu tempat, rumah kecil ditengah kota malang yang tak jauh jaraknya dari kosku. dan botol botol itu ditaruh depan rumah kecil itu. karena dilihat tak ada orang, kita pun langsung pergi begitu saja.

beberapa bulan setelah itu, aku memiliki banyak botol kosong lagi yang tergeletak di kosan. entah kenapa aku teringat hari itu, hari dimana aku dan temanku pergi kerumah kecil. dan kemudian aku memunguti botol botol kosong dan pergi kerumah kecil itu lagi, yang kali ini aku sendiri tak tau harus bagaimana. eh tetiba dirumah kecil, ada seorang kakek tua duduk bersama cucunya dan menyuruhku menaruh botol botol itu disampingnya. kemudian beliau bertanya "asalnya dari mana enduk??" ku jawab "probolinggo pak" "semoga diberi kemudahan kuliahnya ya.." kata bapak itu. ku jawab "amiin" karna aku tak tau harus berkata apa. cucunya juga berkata "amiin" dan tersenyum manis didepanku, umurnya kira-kira satu setengah tahun, ya dia masih begitu kecil. beberapa menit kemudian, keluarlah seorang nenek dari rumah kecil itu seraya berkata "semoga lekas ketemu jodoh yang ganteng dan kaya nduk" dengan bahasa jawa. aku sempat speacless, dan lagi lagi aku hanya berkata "amiiin" dan tersenyum. kemudian aku  pun pamit "monggo buk pak, saya pergi dulu" dan tak lupa sungkem tangan nenek.

dijalan, semua itu masih mengiang ngiang di benakku. terutama teman sekamarku selama 5 tahun itu. begitu banyak hal yang dia lakukan, dimana hal kecil membuat orang lain begitu bahagia.

ingin ku berkata padanya, terimakasih telah mengajarkanku membahagiakan orang lain dengan hal-hal kecil. :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengertian Bahasa Lisan dan Tulis

Python Menghitung Jarak