Ranukumbolo dibulan agustus
Namaku eni, umurku saat ini 21 tahun, disini aku ingin
bercerita tentang hidup yang ku jalani saat ini sebagai wanita muda, single dan
belum bekerja. Bukan tentang cinta, kekasih, ataupun harapan menikah.. namun
mengenai perjalanan dan petualangan mengagumi ciptaan tuhan yang senantiasa
memberikan kenikmatan menghirup udara segar di pagi hari dan melihat betapa
indahnya ciptaanNya.
Di mulai dari ranukumbolo atau bisa disingkat dengan rakum.
Sebuah danau di bawah gunung semeru indah yang dapat merubah pola pikirku menerima semua kenyataan hidup, yang tak dapat dipungkiri pada saat itu hatiku dilanda rasa gundah, sedih, gelisah menghadapi hidup yang ku jalani.
20 agustus 2017
Dimulai dari temanku yang bernama Diah alumni Psikologi UIN Malang, seorang wanita hebat yang pernah ku kenal. Diah yang ngajakin aku bangkit lagi hingga ranukumbolopun ku pijaki.
Ranukumbolo adalah sebuah danau di kaki gunung smeru, tepatnya di kabupaten lumajang, jawa timur, indonesia luasnya kurang lebih 15 hektare https://id.wikipedia.org/wiki/Ranu_Kumbolo .
kami terdiri dari 5 tim. 3 seorang perempuan bernama eni, feni dan diah. Dan 2 seorang lelaki bernama syeka dan ilham. ini adalah tim muncak pertamaku.
untuk mencapainya kami membutuhkan waktu 4 jam setengah dengan berjalan, merangkak hingga merosot, karna sebelumnya aku tak pernah mendaki. berhenti sejenak di pos-pos yang disediakan untuk melepas penat. Tapi semua itu tak sia-sia ketika sampai disuatu tempat yang berbeda dan sebelumnya tak pernah ku tempuh. Awan begitu dekat, angin begitu kencang dan air yang begitu amat dingin. Sungguh indaaaah sekali yang keindahannya tak dapat ku rangkai dengan kata-kata yang dapat mengubah rasa letih dan lelah perjalanan menghilang seketika, saat mata ini telah melihat sang ranu.
Tak terasa jam menunjukkan pukul 8 pagi waktunya memasak dan mulai membereskan barang-barang yang tak tersa mengikis waktu hingga pukul 10 pagi, waktu untuk bergegas pulang agar sampe di malang tidak terlalu malam.
Kaki mulai berjalan lagi melintasi bebatuan, krikil, lautan rumput dan pohon-pohon edelwis. berhenti sejenak melepas lelah di pos-pos yang disediakan.
semua perasaan gundah, sedih, dan gelisa hilang seketika saat sang ranu menyapa. sungguh indah ciptaanNya :-) . disana aku teringat dengan keluargaku yang ingin sekali ku ceritakan begitu indahnya ranukumbolo di semeru itu, hingga ku tuliskan beberapa kata untuk adik-adikku dirumah dan kedua orangtuaku yang selama ini telah mensupport dan mendidikku. dan juga teman-temanku yang selalu ada saat suka dan duka :-)
Tuhan..
terimakasih engkau takdirkan aku pijaki ranukumbolo yang begitu indah itu,,
terimakasih engkau takdirkan aku pijaki ranukumbolo yang begitu indah itu,,
Quote ranukumbolo
Jangan tinggalkan sesuatu kecuali jejak, jangan ambil apapun selain foto dan jangan buang apapun selain waktu :-)
Komentar
Posting Komentar