Postingan populer dari blog ini
Pengertian Bahasa Lisan dan Tulis
Bahasa lisan dan bahasa tulis Tidak akan ada seorang pun yang mampu menjawab pertanyaan ini, bahkan profesor bahasa, dan aku juga tidak. Dalam kalimat berikut, siapakah yang dipukul: guru atau saya ? Dipukul guru saya tiga kali sampai biru lebam. Mungkin orang akan segera menyimpulkan bahwa pastilah saya yang dipukul, tidak mungkin guru , karena rasanya tidak masuk akal, masak guru dipukul! Kenapa tidak masuk akal? Kalau dipukul oleh kepala sekolah? Dipukul tukang palak? Atau oknum polantas pemeras? Apa yang tertulis, itulah yang harus dimaknai, bukan karena "kayaknya" atau karena "biasanya begitu". Ragam bahasa lisan dan bahasa tulis Pola kalimat seperti contoh di atas lazim muncul dalam ragam bahasa lisan atau percakapan. Mendengarkannya secara langsung, kita takkan kesulitan memahami maknanya. Kita cukup menyimak tekanan nada suara si pengucap. Namun, dalam ragam bahasa tulis, kalimat itu bermakna ganda alias kabur. Pembaca tidak akan bisa memastika
Komentar
Posting Komentar