Berkarir dan Berkarya

Nama : Nur Aini NIM : 13650030 Kelas : TI - A Abstrak Kerugian dari kecurangan akuntansi adalah menurunnya akuntabilitas manajemen dan membuat para pemegang saham meningkatkan biaya monitoring terhadap manajemen. Pada umumnya kecurangan akuntansi berkaitan dengan korupsi. Dalam korupsi tindakan yang lazim dilakukan diantaranya adalah memanipulasi pencatatan, penghilangan dakument dan mark-up. Hal tersebut merupakan tindakan yang merugikan keuangan negara atau perekonomian suatu negara, dan tindakan ini merupakan bentuk kecurangan akuntansi. Dengan menetapkan serta menerapkan pengendalian internal secara baik dan benar pada suatu perusahaan maka perusahaan tersebut akan menjadi lebih mudah dalam mencapai suatu tujuan dan dapat meminimalkan resiko. Wilkinson dkk. (1996) mengungkapkan bahwa "jika suatu pengendalian internal telah ditetapkan maka semua operasi, sumber daya fisik, dan data akan dimonitor serta dibawah kendali, tujuan akan tercapai, risiko menjadi kecil, da

  PEMAKAIAN HURUF   Huruf abjad                             : A, B, C, D, E, F, G, H ,I, J, K, L, M, N Huruf vokal                              : Anak-anak makan tempe goreng (témpe).   Huruf konsonan                       : bahasa / mata Huruf diftrong                           : mainan / sungai Gabungan huruf konsonan         : mangga / syukur Huruf kapital                            : Dia mencuci baju. Huruf miring                             : lulusan Teknik Informatika antara lain: Programmer ,   Huruf tebal                              : judul : DZIKIR ILALANG PENULISAN KATA   Kata dasar                                                 : Dia bertemu dengan kawannya di perpustakaan   Kata turunan                                              : ber main   Bentuk ulang                                              : jari-jari   Gabungan kata                                           : orang tua   Suku kata                                                  

Bahasa lisan dan bahasa tulis Tidak akan ada seorang pun yang mampu menjawab pertanyaan ini, bahkan profesor bahasa, dan aku juga tidak. Dalam kalimat berikut, siapakah yang dipukul: guru atau saya ? Dipukul guru saya tiga kali sampai biru lebam. Mungkin orang akan segera menyimpulkan bahwa pastilah saya yang dipukul, tidak mungkin guru , karena rasanya tidak masuk akal, masak guru dipukul! Kenapa tidak masuk akal? Kalau dipukul oleh kepala sekolah? Dipukul tukang palak? Atau oknum polantas pemeras? Apa yang tertulis, itulah yang harus dimaknai, bukan karena "kayaknya" atau karena "biasanya begitu". Ragam bahasa lisan dan bahasa tulis Pola kalimat seperti contoh di atas lazim muncul dalam ragam bahasa lisan atau percakapan. Mendengarkannya secara langsung, kita takkan kesulitan memahami maknanya. Kita cukup menyimak tekanan nada suara si pengucap. Namun, dalam ragam bahasa tulis, kalimat itu bermakna ganda alias kabur. Pembaca tidak akan bisa memastika

Nama ku NUR AINI tapi lumrahnya di panggil Eny, Aini,. karna umur ku di bilang paling muda di antara teman teman ku nama ku berubah menjadi Acil (Adek kecil). aku lahir di sebuah desa, tepatnya di kota probolinggo jawa timur yang terkenal dengan ciri khasnya yaitu kota mangga dan anggur. Dan waktu kecil aku bersekolah di SDN Pendil dan TPQ Al-Ikhlas selama 6 tahun, setelah lulus aku melanjutkan ke jenjang SLTP di desa sebaung tepatnya MTs Walisongo 2 sekaligus mondok di pesantren Fathullah selama 2 tahun, setelah lulus aku melanjut ke jenjang SLTA di daerah paiton, tepatnya di SMK Nurul Jadid dengan jurusan RPL (Rekayasa Perangkat Lunak) sekaligus menimbah ilmu di Pesantren Nurul Jadid selama 3 tahun, setelah lulus aku melanjutkan ke jenjang Perguruan Tinggi di kota malang, tepatnya di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang (UIN Maliki) dengan jurusan TI (Teknik Informatika) sekaligus tinggal di Ma'had Sunan Ampel Al-Aly selama 1 tahun. hingga kini aku masih